SELAMAT DATANG

SEMOGA ADA MANFAAT

Selasa, 26 Oktober 2010

Indonesia Berduka Lagi

Tsunami setinggi 3 meter menyapu Kepulauan Mentawai pada Senin (25/10) kemarin malam. Tsunami ini menyusul gempa berkekuatan 7,2 SR yang mengguncang Sumatera Barat: Korban Tsunami Mentawai 108 Orang Tewas, 502 Hilang


Wahai Saudaraku....

"Janganlah bersedih jika sering di timpa musibah!

1) tanyakan pada diri kita : apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi?

2) persiapkan diri anda untuk menerima dan menghadapinya

3) kemudian, hadapi dengan tenang untuk menjadikan kemungkinan terburuk itu menjadi lebih baik.

{ Tidak ada yang menyatakan terjadinya hari itu selain Allah } (Q.S An-Najm : 58)

Kita do'a kan mg mereka yang menimpai musibah tetap semangat dan bersabar....... tetap berdo'a kepada Allah SWT.... hanya Allah yang tahu apa-apa yang ada dalam Alam Semesta ini..... (Hrm)

Minggu, 24 Oktober 2010

Data Gaseu

Tempat yang enak di kunjungi waktu kita berekreasi dalam wilayah Aceh Besar..... yang sangat-sangat indah dan menawan....... itulah Data Gaseu yang belum rame orang tau dimana tempatnya... padahal tempat yang paling enak untuk bersantai bersama keluarga, dan juga kawan-kawan....

Data Gaseu adalah daerah yang lalulalang orang yang berjalan, tapi sangat sedikit yang tau tempat ini, tapi herannya padahal mereka selalu lewat dari situ...... Data Gaseu di jalan menuju kekota Jantho, beberapa kilometer dari simpang Jantho Aceh Besar. Tampak permandangan yang begitu indah, didampingi oleh sungai yang jernih, dan juga gunung selawah yang indah dan menawan sampai mambuat pikiran kita fresh, dan juga tetap semangat dalam berfikir..... pantas Data Gaseu yang begitu indah di ciptakan oleh Allah SWT....... kita harus banyak mengetahuinya..... tetap bersemangat dalam belajar.........

Senin, 11 Oktober 2010

Merindukan Kebangkitan Remaja Masjid di Indrapuri

Oleh Sayed Muhammad Husen

Ketua Umum Remaja Masjid Raya Baiturrahman 2000-2003

Dua puluh tahun lalu saya mengenal teman-teman Remaja Masjid Asy-Syuhada (RMS), Lampanah, Indrapuri gigih menggelar berbagai kegiatan pembinaan pemuda-remaja. Mereka melakukan aktivitas aneka lomba, pengembangan sumber daya manusia hingga memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah. Kami diundang dari dari Masjid Raya Baiturrahman untuk mendukung kegiatan mereka. Teman-teman yang ketika itu menjadi peserta pelatihan kader, saat ini telah berkerja sebagai profesional, pengusaha, dan menjadi tokoh masyarakat.

Sekarang, saya kembali kembali ke Lampanah, namun tidak menyaksikan lagi kagairahan RMS sepeti para senior dan pendahulunya. Zaman telah berubah. Kebutuhan pemuda-remaja mungkin dalam berkelompok (berorganisasi) juga berubah. Mereka tidak lagi berharap mesranya persahabatan, namun mulai mengandalkan prestasi individualistik. Mempersiapkan diri menjadi pribadi sukses dan mampu bersaing memperebutkan pasar kerja. Bisa jadi, RMS atau organiasi pemuda-remaja lainnya tak mampu “memenuhi” kebutuhan mereka.

Saya mendengar penuturan beberapa aktivis di Indrapuri, Aceh Besar, bahwa sangat sulit menggerakkan organisisasi pemuda-remaja pada masa sekarang ini. Hampir semua perkumpulam pemuda-remaja “lesu darah” (kalau tak kita katakan hampir mati). Organisai Remaja Masjid (RM) tinggal papan nama (bahkan papan nama pun tak ada). Kaum muda lebih memilih kegiatan ekstra sekolah dan kampus dibandingkan memenuhi undangan mengikuti aktivitas RM. Sebagian lagi malah bersikap apatis dan “cuek bebek”.

Namun dibalik itu, saya menyaksikan sejumlah anak muda masih saja bergiat mengurus IPPEMINDRA. “Mereka itulah pemilik masa depan Aceh Besar masa depan,” kata saya pada Afdhil, mantan Ketua IPPEMINDRA. Mereka adalah calom pimpinan pada instansi pemerintah dan swasta. Mereka memiliki mimpi bagaimana membangun Indrapuri dan Aceh Besar lebih baik dari sekarang ini. “Bisa jadi mereka pula nanti yang mampu memindahkan ibukota Aceh Besar ke Indrapuri,” kata saya, setengah seius.

Sepantasnya elit masyarakat Indrapuri memberi apresiasi yang tinggi terhadap IPPEMINDRA, yang setiap tahun (baca: bulan Ramadhan) mampu menggelar pengkaderan/pesantren kilat. Dari pengkaderan ini akan lahir para tokoh muda yang punya visi dan mimpi. Dari mereka kita berharap lahirnya berbagai konsep dan terobosan memajukan politik dan ekonomi Aceh Besar dan bangsa ini. Hampir dapat dipastikan, di luar mereka hanya menjadi penonton dan pengekor belaka.

Untuk itu, patut kita pikirkan satu skenario pembangunan pemuda-remaja Indrapuri masa depan. Mengubah iklim apatisme pemuda-remaja terhadap organisasi. Memupuk kembali harapan mereka akan masa depan yang lebih cemerlang. Mereka kita arahkan menjadi pemuda-remaja yang mencatai ilmu dan pengalaman. Menjadi pemuda-remaja yang dengan dekat tuhan, agama dan masayarat. Melahirkan pemuda-remaja (muslim-muslimah) yang berakhlak mulia, menghargai adat istiadat dan memiliki spirit yang kuat untuk melakukan perubahan menuju negeri yang adil dan sejahterra dalam lindungan Allah Swt.

Sudah saatnya kita menghidupkan kembali Remaja Masjid dan Remaja Meunasah sebagai wadah berhimpun pemuda-remaja di lapisan bawah. Kita fasilitasi mereka dengan berbagai kegiatan pengembangan bakat dan minat, serta aktivitas lain yang mendukung sukses belajar di sekolah dan perguruan tinggi. Terus terang, saya merindukan kembali kebangkitan Remaja Masjid seperti 20 tahun lalu di Lampanah. Yakin bisa.

Bagaimana Keadaan Remaja Islam Sekarang??

Remaja saat ini sangat-sangat bebas dalam pergaulannya, kadang dia tidak ada tujuan kemana ia akan menuju untuk yang akan datang. Cuma bisa membangga-bangga kan diri dengan apa yang telah ada padanya, ada juga yang membanggakan punya orang tuanya sendiri.

Kalau kita tanya tentang agama banyak remaja yang mengaku Islam, tapi tidak tahu mengenai, Sirah Nabinya, Sahabatnya, bahkan dulu waktu saat sekolah sudah di ajarkan dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, tapi waktu kita tanya "siapa sih Abu Bakar itu??" ada juga yang tidak tahu, belum yang lain ditanya.

Bahkan banyak remaja sekarang tiap pergatian tahun baru selalu mereka merayakan, bersukaria, meniup trompet, malah ada yang berkumpul-kumpul lomba balapan liar yang mengganggu ketentraman masyarakat.

Tahun baru yang nyata-nyata merayakan itu bukanlah tahun Islam baik dari historis maupun dari pandangan umum, tapi coba lihat waktu tanggal 1 Muharram tahun Hijriyah apakah ada yang peduli terhadap tahun yang memiliki sejarah bagi orang yang beriman yang sangat berarti sekaligus sebuah sejarah perjuangan Nabi yang bukan hanya untuk diperingati namun juga sebagai sebuah ibrah yang harus kita amalkan pada setiap individu masing-masing maupun seluruhnya.

coba tanya pada pemuda-pemuda yang mengaku Islam yang mondar mandir dijalanan, coba suruh menyebutkan 12 bulan dalam tahun masehi, lalu coba suruh menyebutkan 12 bulan pula pada tahun hijriyah!!

Allahu Akbar, bagaimana tidak? tahun orang romawi (nasrani) mereka hafal, namun tahun hijriyah tahun agamanya sendiri tidak tahu, jika bulan hijriyah saja tidak hafal, lalu bagaimana sejarahnya?

Bagaimana pendapat anda mengenai ini?? lalu apakah Remaja kita masih ada yang tidak tahu bulannya sendiri??

Budaya di luar Islam banyak merebak hingga mereka buta terhadap agamanya sendiri.

ya Allah berikanlah hidayahmu, tunjukilah kami semua kejalan yang Engkau Ridhai. Amin ya Rabbal’alamin….. ( Hrm / 01.10.2010 )