SELAMAT DATANG

SEMOGA ADA MANFAAT

Sabtu, 11 Desember 2010

Nama Tari-Tarian Khas Daerah Adat Budaya Nasional – Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggroe Aceh Darussalam / NAD
Tari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman, Meuseukat

2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Tari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor

3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Tari Tradisional : Tari Piring, Tari payung

4. Provinsi Riau
Tari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak

5. Provinsi Jambi
Tari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan

6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Tari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek

7. Provinsi Lampung
Tari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting

8. Provinsi Bengkulu
Tari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang

9. Provinsi DKI Jakarta
Tari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong

10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Tari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak

11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Tari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil

12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Tari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya

13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Tari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo

14. Provinsi Bali
Tari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak

15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Tari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga

16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng

17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Tari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung

18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Tari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai

19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Tari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu

20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong

21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo

22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde

23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa

24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas

25. Provinsi Maluku
Tari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele

26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Tari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang

27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Tari Tradisional : Tari Wira, Tari Suru Boek

Keterangan :

Data ini berdasarkan jaman Indonesia masih 27 propinsi dengan provinsi terakhir masih timor timur. Timor timur kini sudah terpisah dari NKRI menjadi negara baru yang berdaulat dengan nama Timor Leste.

Rabu, 10 November 2010

Adat Pernikahan Masyarakat Aceh

Seperti halnya di daerah-daerah lain di Indonesia yang mempunyai banyak tahapan sebelum seseorang benar-benar resmi menjadi suami istri maka di Aceh pun demikian pula adanya. Sebelum mempelai resmi menjadi suami istri haruslah terlebih dahulu melewati beberapa prosesi adat yang lumayan panjang. Apa saja prosesi adatnya. Prosesi adat pernikahan di Aceh ini dibagi dalam beberapa tahapan yang kesemuanya wajib dilalui oleh kedua mempelai. Ini dia tahapan-tahapan dalam pernikahan adat Aceh..

1. Tahap Melamar (Ba Ranup)

Ba Ranup atau tahapan melamar ini sendiri di Aceh di atur dengan adat yang lumayan panjang yakni terlebih dahulu jika seorang lelaki yang dinilai sudah cukup dewasa sudah saatnya berumah tangga maka untuk mencarikan jodoh bagi si lelaki tersebut atau jika seorang lelaki memiliki pilihan sendiri terhadap seorang perempuan untuk menjadi istrinya maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengutus kerabat yang dituakan dan dianggap cakap dalam berbicara (disebut sebagai theulangke) untuk menemui keluarga sang perempuan untuk menanyakan status sang perempuan apakah yang bersangkutan ada yang punya atau tidak. Jika ternyata yang bersangkutan belum ada yang punya dan tidak ada ikatan apapun dengan orang lain maka barulah theulangke mengutarakan lamarannya.

Pada hari yang telah ditentukan kedua belah pihak kemudian pihak keluarga laki-laki mengutus beberapa orang yang dituakan untuk datang ke rumah orang tua pihak perempuan untuk melamar secara resmi dengan membawa sirih dan isinya sebagai simbol penguat ikatan dan kesungguhan. Setelah acara lamaran selesai dan rombongan pelamar telah pulang maka barulah kemudian keluarga yang dilamar yaitu keluarga sang perempuan bermusyawarh dengan anak gadisnya mengenai diterima atau tidaknya lamaran tersebut.

2. Tahap Pertunangan (Jak ba Tanda)

Jika kemudian lamaran tersebut diterima oleh pihak perempuan maka prosesi selanjutnya adalah keluarga pihak laki-laki akan datang kembali ke rumah orang tua sang perempuan untuk membicarakan hari perkawinannya (disebut peukeong haba) sekaligus juga menetapkan seberapa besar mahar yang diinginkan oleh sang calon mempelai perempuan (disebut jeunamee) dan seberapa banyak tamu yang akan diundang dalam resepsi tersebut.

Pada acara yang sama setelah semua musyawarah tentang besarnya mahar, hari perkawinan dan banyaknya tamu yang nanti akan diundang yang dilakukan oleh keluarga kedua calon mempelai mencapai kata sepakat, barulah kemudian dilanjutkan dengan acara berikutnya yakni acara pertunangan atau yang disebut dengan Jakba Tanda. Dalam acara ini pihak calon mempelai laki-laki akan mengantarkan berbagai makanan khas daerah Aceh dan juga barang-barang lainnya, yang diantaranya buleukat kuneeng dengan tumphou, aneka buah-buahan, seperangkat pakaian wanita dan perhiasan yang disesuaikan dengan kemampuan keluarga pria.

Tapi karena ada kalanya meski kedua pihak telah sampai pada tahap pertunangan perkawinan itu batal karena berbagai hal maka ‘aturan main’ dalam pertunangan ini jika ternyata pada akhirnya kedua belah pihak gagal bersanding di pelaminan maka tanda emas yang telah diberikan itu jika yang menyebabkan gagalnya perkawinan (tak jadi menikah) adalah calon mempelai pria maka tanda emas itu akan dianggap hangus tapi jika ternyata penyebabnya adalah calon mempelai wanita maka tanda emas itu harus diganti sebesar dua kali lipat.

3. Pesta Pelaminan

Setelah semua tahapan dapat dilalui maka barulah kemudian acara inti pun digelar yaitu pesta perkawinan itu sendiri. Dua prosesi lain dalam adat perkawinan masyarakat Aceh yang juga tak kalah pentingnya yaitu tueng dara baru yang berarti penjemputan secara adat yang dilakukan pihak pengantin laki-laki terhadap pihak pengantin perempuan dan tueng linto baroe yang bermakna sebaliknya. Setelah kedua mempelai melakukan akad nikah dihadapan pak kadi dan telah resmi menjadi sepasang suami istri, pesta pun digelar untuk memberi kesempatan kepada seluruh tamu undangan yang ingin mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
****

Selasa, 02 November 2010

Seudati, Tarian Pahlawan

SEUDATI, berasa dari satu kata syahadati atau “syahadatain’’, yang artinya dua kalimah syahadah/Aceh : Syahdat (Asyhadualla Ilahaillallah wa Asyhaduanna Muhammadar Rasallullah). Benarkah demikian?. Hal ini perlu penelitian lebih lanjut! Ini menunjukkan bahwa tarian Seudati berasal dari kesenian dakwah pada mulanya. Tapi setelah berkembang, akhirnya seudati menjadi tarian hiburan yang sangat di senangi masayarakat Aceh tempoe dulu!. Kesenangan masyarakat Aceh masa lampau menonton Seudati, tidak kalah tangguhnya, seperti masyarakat Jawa--tempo dulu--nonton wayang atau ketoprak. Sampai pagi pun mata tetap melek terus.

Sebuah Hadih Maja (pepatah Aceh) menyebutkan: ”Kuleumbu mirah panyot kawi, peunajoh timphan piasan Seudati (Kelambu merah lampu tanah kawi, makanan timphan, hiburan Seudati!).

Anekdot lain yang menunjukkan batapa populernya tarian seudati dikalangan masyarakat Aceh;. pernah diceritakan orang begini: Di suatu petang seorang istri mengajak suaminya nonton Seudati yang diadakan di sebuah kampung pada malam hari. Karena sang suami kebetulan hari itu kanker (kantong kering), ia menolak ajakan si istri.

Mertua pun kadang ikut campur!. Akibat sudah jengkel, sang mertua langsung mengajari putrinya:” Tika bek kaleueng panyot bek katot, bah jiduek lam seupot agam ceulaka!”(tikar jangan digelar, lampu tak usah dinyalakan, biar dalam kelam lelaki celaka!). Sambil menggulung kembali tikar yang terlanjur sudah digelar, si isteri lalu meupansie/berceloteh: ”meubuleuen-buleeun neupojoh gaji, meupeng sitali han ek neupeuna?!!( Berbulan-bulan Abang makan gaji, uang setali mungkin nggak ada). Disaat demikian; kalau salah-salah meladeni sang isteri, terutama yang pengantin baru, hubungan rumah tangga bisa retak karena keinginan nonton seudati tidak terpenuhi.

Sebelum tahun 40-an, tarian seudati pernah menjadi tarian kebanggaan sang penguasa. Setiap Uleebalang mempunyai grup seudati masing-masing. Mereka, bahkan bersaing untuk memiliki pemain-pemain seudati yang handal. Untuk itu pihak penguasa tidak segan-segan mengeluarkan uang beratus-ratus Ringget Aceh waktu itu.

Karena kemasyhuran suatu grup seudati, sangat tergantung kepada ketangkasan Aneuk Seudati (anak seudati), maka usaha mendapatkan Aneuk Seudati yang betul-betul memenuhi syarat, bisa membuat para pengiring Uleebalang pusing tujuh keliling. Orang tua yang memiliki anak yang memenuhi syarat sebagai pemain seudati, sering dibujuk untuk merelakan anaknya main seudati. Bila gagal dengan bujukan, sampai-sampai anak itu diculik dan disembunyikan dalam menjalani latihan seudati. Menghadapi hal demikian, para orangtua juga pasang ancang-ancang.

Di antaranya, si anak dikirim ke tempat saudaranya yang jauh atau diantar anaknya ke dayah/pesantren yang Teungkunya disegani oleh Uleebalang. Keengganan orangtua ini disebabkan beberapa hal. Sebagian orang menganggap tarian seudati itu tidak dibenarkan Islam. Tapi bila kita simak penuturan para sesepuh yang masih hidup,keberatan itu dikarenakan latihan-pelajaran main Seudati cukup berat bagi anak-anak.

Misalnya, anak-anak itu diseumpom lam kulam(dicemplungkan ke kolam) pada tengah malam agar badannya bisa dilenturkan sewaktu bermain . Pantangan makan jenis makanan tertentu juga amat ketat. Biasanya, dari keluarga-keluarga miskin dan janda sajalah mudah diperoleh anak-anak calon pemain seudati. Sekaligus para orangtua mereka lantas menjadi “orang dalam” di komplek Uleebalang itu.

Seudati menonjolkan tarian bersemangat dalam keserasian geraknya. Bagi orang yang baru pertama kali menonton Seudati; mungkin jantungnya ‘dag dig dug’, karena menyaksikan gerakan para pemain terus-menerus selang-seling pindah posisi . “Tidakkah mereka bertubrukan sesamanya?”, begitu desah hati penonton pertama kali ini. Menyaksikan tingkah laku gerakan, tarian Seudati dapat disebut Tarian Perang atau Tarian Pahlawan. Dengan menepuk dada dan petik jari(keutrep jaroe), mereka menggambarkan bagaimana ketangkasan serta keberanian putra-putri Aceh ketika melawan serdadu Portugis -Belanda tempo dulu.

“Na katuri kee, meunye beuhe tajo keunoe(Inilah aku, kenalkah kamu?, kalau berani terus maju!). Itulah gambaran keberanian, yang tersirat ketika pemain menepuk dada(peh dada) secara serentak. Gema dari peh dada, keutrep jaroe(petik jari) dan hentakan kaki dilantai pentas/panggung, membikin suasana tarian Seudati riuh-rendah bersemangat. Menyebabkan mata si penonton terbelalak sepanjang malam.

Para pemain tarian seudati terdiri dari: 1 orang pemimpin yang di sebut “Syekh”, 1 orang pembantu kanan Syekh, 1 orang pembantu kiri;keduanya di sebut “Apit Syekh” , 4 orang pemain yang mengiringinya, dan 2 orang Aneuk Seudati (anak Seudati). Dari kata-kata panggilan sesama pemain, dapat disimpulkan, bahwa tarian Seudati merupakan lukisan kehidupan sebuah keluarga dari masyarakat Aceh, yang sering menghadapi banyak tantangan. Walaupun banyak rintangan anggota keluarga tidak pernah putus asa, jalan pemecahan problema tetap dicari.

Anggota pemain menyebut syekh (pimpinan) sebagai ayah, dua anak seudati memanggil pemain lainnya sebagai aduen (abang), sebaliknya keduanya di sebut adoe (adik). “pakriban keu lon aduen e, hom hai adoe boh hate, wate lon pike hanco lam dada”. “Bak pi-e tan peng didalam jaroe, supot lam nanggroe peungeuh lam rimbah” (bagaimana nasib saya hai abangku, aku nggak tahu wahai adinda, kalau terus kupikirkan luluh rasanya hati kakanda. Akibat tak punya uang di tangan , gelap dalam negeri terang dalam rimba).

Bermacam jenis lagu serta irama dapat di bawakan dalam tarian Seudati , baik dalam bahasa Aceh,bahasa Indonesia dan India. Demikian pula iramanya, sejak irama dangdut, keroncong, padang pasir atau hindustan. Kisah dari lagu-lagu tersebut juga bervariasi. Baik tentang perobahan zaman, mendorong rakyat membangun, lukisan keindahan alam, kehidupan rakyat, mengkritik pemimpin yang tidak becus dan sebagainya. Kemerduan suara pemain menentukan daya tarik bagi lagu-lagu yang disenandungkan.

Tarian Seudati diadakan pada malam hari. Yang di tampilkan paling kurang dua group Seudati sekali pertunjukan. Antara kelompok itu diadakan pertandingan (Seudati tunang). Permainannya ditampilkan cara giliran. Kemenangan ditentukan atas kesanggupan menangkis serangan atau tuduhan yang dilontarkan pihak lawan. Ketika ternyata, hantaman balasan tepat sekali ataupun konyol; tepuk tangan penonton gemuruh.

Dulu banyak kampung di Aceh yang punya group seudati . Seluruh rakyat kampung, secera langsung jadi anggota tarian itu. Sedang dewan yang melindungi lembaga Seudati, terdiri semua tokoh desa, yang digelar “tuha seudati “ (tetua seudati). Tidak heran, kalau dulu di Aceh banyak sekali Umong Seudati (sawah seudati), yang hasilnya digunakan untuk modal mengembangkan tarian ini. Petak sawah tersebut biasanya sumbangna dari Uleebalang (penguasa) atau hadiah orang kaya yang “fanatik” seudati.

Sekitar akhir tahun 60-an dan dan awal tahun 70-an, beberapa group seudati cukup terkanal di Aceh. Kepopulerannya bukan hanya di daerah, bahklan pernah dipertunjukkan di Jakarta(Istana Merdeka) dan luar negeri. Diantara sekian banyak Group Seudati itu seperti: Seudati Syeh Ampon Ma’e, Syekh Lah Bangguna, Syekh Lah Geunta, Syekh Rasyid Bireuen (Kesemuanya dari kabupaten Aceh Utara/Bireuen). Sedang dari kabupaten Pidie, yang juga terkenal di daerah sekitarnya, yaitu Seudati Syekh Dawod Tongpudeng dan Seudati Syekh Maun Kunyet, (Padang Tiji).

Kenyataannya sekarang, semua group Seudati yang pernah melangit namanya itu; kini telah lenyap dari peredaran. Jangankan kita lihat mereka bermain; terdengar beritanya pun tidak. Inilah nasib kesenian Aceh, yang kurang perhatian dari berbagai pihak, terutama Pemerintah Aceh!!!.( T.A. Sakti).

Tari Laweut


Tari Laweut adalah tari yang berasal dari Aceh. Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang ditujukan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Sebelum sebutan laweut dipakai, pertama sekali disebut Akoon (Seudati Inong). Laweut ditetapkan namanya pada Pekan Kebudayaan Aceh II (PKA II). Tarian ini berasal dari Pidie dan telah berkembang di seluruh Aceh.

Gerak tari ini, yaitu penari dari arah kiri atas dan kanan atas dengan jalan gerakan barisan memasuki pentas dan langsung membuat komposisi berbanjar satu, menghadap penonton, memberi salam hormat dengan mengangkat kedua belah tangan sebatas dada, kemudian mulai melakukan gerakan-gerakan tarian.



Referensi
Badan Arsip Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam





Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Laweut"

Kategori: Tari di Indonesia
Tarian dari Aceh
Tarian Suku Aceh

Kategori tersembunyi: Rintisan bertopik tarian di Indonesia

Tari Seudati

Tari Seudati di Samalanga, Bireuen (1907)Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.


Selasa, 26 Oktober 2010

Indonesia Berduka Lagi

Tsunami setinggi 3 meter menyapu Kepulauan Mentawai pada Senin (25/10) kemarin malam. Tsunami ini menyusul gempa berkekuatan 7,2 SR yang mengguncang Sumatera Barat: Korban Tsunami Mentawai 108 Orang Tewas, 502 Hilang


Wahai Saudaraku....

"Janganlah bersedih jika sering di timpa musibah!

1) tanyakan pada diri kita : apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi?

2) persiapkan diri anda untuk menerima dan menghadapinya

3) kemudian, hadapi dengan tenang untuk menjadikan kemungkinan terburuk itu menjadi lebih baik.

{ Tidak ada yang menyatakan terjadinya hari itu selain Allah } (Q.S An-Najm : 58)

Kita do'a kan mg mereka yang menimpai musibah tetap semangat dan bersabar....... tetap berdo'a kepada Allah SWT.... hanya Allah yang tahu apa-apa yang ada dalam Alam Semesta ini..... (Hrm)

Minggu, 24 Oktober 2010

Data Gaseu

Tempat yang enak di kunjungi waktu kita berekreasi dalam wilayah Aceh Besar..... yang sangat-sangat indah dan menawan....... itulah Data Gaseu yang belum rame orang tau dimana tempatnya... padahal tempat yang paling enak untuk bersantai bersama keluarga, dan juga kawan-kawan....

Data Gaseu adalah daerah yang lalulalang orang yang berjalan, tapi sangat sedikit yang tau tempat ini, tapi herannya padahal mereka selalu lewat dari situ...... Data Gaseu di jalan menuju kekota Jantho, beberapa kilometer dari simpang Jantho Aceh Besar. Tampak permandangan yang begitu indah, didampingi oleh sungai yang jernih, dan juga gunung selawah yang indah dan menawan sampai mambuat pikiran kita fresh, dan juga tetap semangat dalam berfikir..... pantas Data Gaseu yang begitu indah di ciptakan oleh Allah SWT....... kita harus banyak mengetahuinya..... tetap bersemangat dalam belajar.........

Senin, 11 Oktober 2010

Merindukan Kebangkitan Remaja Masjid di Indrapuri

Oleh Sayed Muhammad Husen

Ketua Umum Remaja Masjid Raya Baiturrahman 2000-2003

Dua puluh tahun lalu saya mengenal teman-teman Remaja Masjid Asy-Syuhada (RMS), Lampanah, Indrapuri gigih menggelar berbagai kegiatan pembinaan pemuda-remaja. Mereka melakukan aktivitas aneka lomba, pengembangan sumber daya manusia hingga memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah. Kami diundang dari dari Masjid Raya Baiturrahman untuk mendukung kegiatan mereka. Teman-teman yang ketika itu menjadi peserta pelatihan kader, saat ini telah berkerja sebagai profesional, pengusaha, dan menjadi tokoh masyarakat.

Sekarang, saya kembali kembali ke Lampanah, namun tidak menyaksikan lagi kagairahan RMS sepeti para senior dan pendahulunya. Zaman telah berubah. Kebutuhan pemuda-remaja mungkin dalam berkelompok (berorganisasi) juga berubah. Mereka tidak lagi berharap mesranya persahabatan, namun mulai mengandalkan prestasi individualistik. Mempersiapkan diri menjadi pribadi sukses dan mampu bersaing memperebutkan pasar kerja. Bisa jadi, RMS atau organiasi pemuda-remaja lainnya tak mampu “memenuhi” kebutuhan mereka.

Saya mendengar penuturan beberapa aktivis di Indrapuri, Aceh Besar, bahwa sangat sulit menggerakkan organisisasi pemuda-remaja pada masa sekarang ini. Hampir semua perkumpulam pemuda-remaja “lesu darah” (kalau tak kita katakan hampir mati). Organisai Remaja Masjid (RM) tinggal papan nama (bahkan papan nama pun tak ada). Kaum muda lebih memilih kegiatan ekstra sekolah dan kampus dibandingkan memenuhi undangan mengikuti aktivitas RM. Sebagian lagi malah bersikap apatis dan “cuek bebek”.

Namun dibalik itu, saya menyaksikan sejumlah anak muda masih saja bergiat mengurus IPPEMINDRA. “Mereka itulah pemilik masa depan Aceh Besar masa depan,” kata saya pada Afdhil, mantan Ketua IPPEMINDRA. Mereka adalah calom pimpinan pada instansi pemerintah dan swasta. Mereka memiliki mimpi bagaimana membangun Indrapuri dan Aceh Besar lebih baik dari sekarang ini. “Bisa jadi mereka pula nanti yang mampu memindahkan ibukota Aceh Besar ke Indrapuri,” kata saya, setengah seius.

Sepantasnya elit masyarakat Indrapuri memberi apresiasi yang tinggi terhadap IPPEMINDRA, yang setiap tahun (baca: bulan Ramadhan) mampu menggelar pengkaderan/pesantren kilat. Dari pengkaderan ini akan lahir para tokoh muda yang punya visi dan mimpi. Dari mereka kita berharap lahirnya berbagai konsep dan terobosan memajukan politik dan ekonomi Aceh Besar dan bangsa ini. Hampir dapat dipastikan, di luar mereka hanya menjadi penonton dan pengekor belaka.

Untuk itu, patut kita pikirkan satu skenario pembangunan pemuda-remaja Indrapuri masa depan. Mengubah iklim apatisme pemuda-remaja terhadap organisasi. Memupuk kembali harapan mereka akan masa depan yang lebih cemerlang. Mereka kita arahkan menjadi pemuda-remaja yang mencatai ilmu dan pengalaman. Menjadi pemuda-remaja yang dengan dekat tuhan, agama dan masayarat. Melahirkan pemuda-remaja (muslim-muslimah) yang berakhlak mulia, menghargai adat istiadat dan memiliki spirit yang kuat untuk melakukan perubahan menuju negeri yang adil dan sejahterra dalam lindungan Allah Swt.

Sudah saatnya kita menghidupkan kembali Remaja Masjid dan Remaja Meunasah sebagai wadah berhimpun pemuda-remaja di lapisan bawah. Kita fasilitasi mereka dengan berbagai kegiatan pengembangan bakat dan minat, serta aktivitas lain yang mendukung sukses belajar di sekolah dan perguruan tinggi. Terus terang, saya merindukan kembali kebangkitan Remaja Masjid seperti 20 tahun lalu di Lampanah. Yakin bisa.

Bagaimana Keadaan Remaja Islam Sekarang??

Remaja saat ini sangat-sangat bebas dalam pergaulannya, kadang dia tidak ada tujuan kemana ia akan menuju untuk yang akan datang. Cuma bisa membangga-bangga kan diri dengan apa yang telah ada padanya, ada juga yang membanggakan punya orang tuanya sendiri.

Kalau kita tanya tentang agama banyak remaja yang mengaku Islam, tapi tidak tahu mengenai, Sirah Nabinya, Sahabatnya, bahkan dulu waktu saat sekolah sudah di ajarkan dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, tapi waktu kita tanya "siapa sih Abu Bakar itu??" ada juga yang tidak tahu, belum yang lain ditanya.

Bahkan banyak remaja sekarang tiap pergatian tahun baru selalu mereka merayakan, bersukaria, meniup trompet, malah ada yang berkumpul-kumpul lomba balapan liar yang mengganggu ketentraman masyarakat.

Tahun baru yang nyata-nyata merayakan itu bukanlah tahun Islam baik dari historis maupun dari pandangan umum, tapi coba lihat waktu tanggal 1 Muharram tahun Hijriyah apakah ada yang peduli terhadap tahun yang memiliki sejarah bagi orang yang beriman yang sangat berarti sekaligus sebuah sejarah perjuangan Nabi yang bukan hanya untuk diperingati namun juga sebagai sebuah ibrah yang harus kita amalkan pada setiap individu masing-masing maupun seluruhnya.

coba tanya pada pemuda-pemuda yang mengaku Islam yang mondar mandir dijalanan, coba suruh menyebutkan 12 bulan dalam tahun masehi, lalu coba suruh menyebutkan 12 bulan pula pada tahun hijriyah!!

Allahu Akbar, bagaimana tidak? tahun orang romawi (nasrani) mereka hafal, namun tahun hijriyah tahun agamanya sendiri tidak tahu, jika bulan hijriyah saja tidak hafal, lalu bagaimana sejarahnya?

Bagaimana pendapat anda mengenai ini?? lalu apakah Remaja kita masih ada yang tidak tahu bulannya sendiri??

Budaya di luar Islam banyak merebak hingga mereka buta terhadap agamanya sendiri.

ya Allah berikanlah hidayahmu, tunjukilah kami semua kejalan yang Engkau Ridhai. Amin ya Rabbal’alamin….. ( Hrm / 01.10.2010 )

Jumat, 24 September 2010

Mau Lindungi Anak, 7 Gajah Tewas Ditabrak KA

VIVAnews - Kabar sedih bagi para pencinta gajah. Tujuh ekor hewan mamalia raksasa itu tewas dan seekor lagi luka akibat diterjang kereta api di India, Kamis 23 September 2010. Diduga kawanan gajah itu berusaha melindungi dua anak mereka, yang terjebak di tengah rel kereta saat menyeberang.


Menurut ahli konservasi hutan India, Atanu Raha, peristiwa pilu yang terjadi di daerah Jaipaguri, Bengal Barat, ini karena sekawanan gajah dewasa sengaja menggunakan diri mereka sebagai tameng untuk melindungi anak gajah.

“Para gajah berkumpul di sekeliling dua anak gajah untuk melindungi mereka ketika tertabrak,” ujar Raha seperti dilansir dari kantor berita Associated Press.

Sayangnya, aksi bunuh diri ini tidak membuahkan hasil, dua anak gajah yang berusaha dilindungi juga termasukdalam tujuh gajah yang tewas. Petugas Kehutanan daerah tersebut, Sumita Ghatak, mengatakan bahwa insiden ini adalah merupakan insiden yang memakan jumlah korban gajah paling banyak.

“Ini adalah insiden pertama di negara ini yang menyebabkan banyak gajah mati dalam sekali insiden. Ini sangat mengejutkan,” ujar Ghatak.
Menurut data dari Wildlife Trust india, sejak tahun 1987, kereta di India telah membunuh 118 gajah. Lebih dari 20 gajah terbunuh karena insiden serupa di wilayah Bengal Barat yang dikenal sebagai wilayah perlindungan hewan liar ini.

Daerah jalur kereta di distrik Jaipaguri ini adalah jalur perlintasan gajah yang seringkali memakan korban. Raha mengatakan bahwa kereta yang melewati daerah tersebut haruslah berkecepatan maksimal 24 mil/jam, namun kereta yang menabrak gajah tersebut berkecepatan hingga 43 mil/jam.

“Kami telah melayangkan protes melalui kantor polisi setempat kepada perusahaan kereta api,” ujarnya.

India adalah tempat bagi 25.000 ekor gajah yang jumlahnya kian menyusut setiap tahun. Gajah dianggap sebagai hewan suci di India dan awal bulan ini Kementerian Kehutanan mengumumkan gajah adalah “binatang warisan nasional India”. Dengan pengumuman ini, berarti gajah memiliki perlindungan yang sama dengan harimau India yang terancam punah.

Akibat insiden ini, ratusan orang menggelar aksi demonstrasi di dekat lokasi kecelakaan. Menteri Lingkungan India, Jairam Ramesh, juga menyatakan kekecewaannya atas insiden ini. Jairam yang saat ini sedang berada di New York untuk mengikuti forum lingkungan internasional mengatakan akan segera menemui Dewan Kereta Api untuk memastikan keselamatan gajah.

“Ini bukanlah yang pertama kalinya insiden serupa terjadi, walaupun skalanya kali ini luar biasa untuk daerah perbatasan di Timur Laut. Tragedi ini sangat memilukan, kementerian kehutanan akan mengambil langkah untuk mendirikan konservasi national untuk melindungi gajah dan membuat jalur penyeberangan khusus gajah,” ujarnya seperti dilansir dari laman berita India Rediff.

• VIVAnews

Kamis, 23 September 2010

Jajak Pendapat Tentang Agama Yang Dianut Obama

Perseteruan mengenai agama apakah yang di anut oleh Presiden Barrack Obama menjadi pembicaraan hangat Kristen ataukah Islam. Jajak pendapatpun di gelar untuk mengetahui respon dari masyarakat. Namun dari hasil jajak pendapat tersebut sekitar 43 persen suara menyatakan tidak mengetahuinya, hanya sekitar 18 persen yang menyatakan bahwa Obama beragama Islam.


Saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri tahun ini rupanya menjadi momen yang tak begitu nyaman bagi kebanyakan warga Uwak Sam (US). Salah satu pemicunya adalah soal rencana pembangunan masjid di kawasan tempat kejadian perkara (TKP) tragedi penyerangan 11 September 2001 di Manhattan, New York. Mendapat dukungan dari Wali Kota New York Michael Bloomberg dan Presiden Barack Obama, rencana itu justru mendapat tentangan dari warga AS.

Obama yang keukeuh mendukung rencana itu berprinsip bahwa rakyat AS memiliki hak yang sama untuk menjalankan ibadahnya. “Ini negara demokratis,” katanya sebagaimana warta media AFP pada Jumat (20/8/2010).

Nah, lantaran sikapnya itu, Pew Research melakukan survei menyangkut agama yang dianut Barack Obama. Ada 3.003 warga yang disertakan dalam jajak pendapat yang digelar sebelum 13 Agustus itu. Hasilnya, 18 persen responden mengatakan kalau Barack Obama beragama Islam. Angka ini naik dari sebelumnya, 11 persen, pada Maret lalu.

Hal menarik juga terjadi di kalangan pengikut Partai Republik, seteru politik Obama yang berasal dari Partai Demokrat itu. Dalam jajak pendapat itu, 34 persen penganut Republik mengatakan kalau Obama memang beragama Islam. Kemudian, hanya sepertiga responden yang secara tepat mengenali kalau Obama beragama Kristen.

“Sebetulnya, kami tidak tahu Obama menganut agama apa,” begitu suara 43 persen responden.

Reaksi
Jadilah, survei itu kemudian mengundang reaksi. Pihak Gedung Putih justru mengatakan kalau pertanyaan soal agama Obama adalah macam kampanye misinformasi oleh para lawan politiknya. Adalah Penasihat Keagamaan Gedung Putih Joshua DuBois yang ikut angkat bicara.

“Meski presiden rajin dan memegang teguh keyakinan Kristennya, ada orang-orang tertentu yang berniat menyebarkan kebohongan tentang presiden dan nilai-nilai serta keyakinannya,” katanya.

Memang, nyatanya, jajak pendapat itu memunculkan dua kubu berseberangan. Pada sisi responden yang yakin kalau Obama beragama Islam justru mengatakan bahwa kinerja Obama buruk. Sementara yang yakin kalau Obama beragama Kristen justru memuji kinerja Obama.

Kabar tentang jajak pendapat tersiar di tengah kekhawatiran sebagian warga Muslim AS bahwa mereka akan menjadi sasaran terkait dengan Idul Fitri tahun ini yang jatuh pada 11 September, ulang tahun serangan teror 2001.

Sebagian khawatir masa perayaan Idul Fitri itu akan ditafsirkan sebagai sukacita atas serangan tersebut.(Kompas.com)

Mengagas Masjid Portable

Seorang pengusaha Tunisia menciptakan gagasan revolusioner untuk membantu umat Muslim yang amat sibuk agar tetap bisa bersembahyang. Hassmem Bounamcha, yang juga merupakan imam di sebuah masjid di Paris utara, mungkin memancing tanda tanya bagi para pemeluk umat Islam yang tradisional.


Dia menciptakan semacam "masjid portable" untuk orang-orang di perkotaan dengan gaya hidup modern yang super sibuk. Dengan tinggi dua meter dan bisa dilipat, Bounamcha yakin "masjid portable" itu merupakan atmosfir yang tepat untuk bersembahyang dan bekontemplasi.

"Masjid portable" -yang mungkin lebih tepat merupakan ruang sembahyang- gagasan Bounamcha dihias dengan kutipan Quran, seperti dilaporkan wartawan BBC di Paris, Christian Fraser. Karena ringan -dan bisa ditempelkan di sebuah dinding agar berdiri dengan kokoh- ruang sembahyang ini juga bisa diarahkan dengan mudah ke arah Mekkah.

Bounamchma mengatakan dia memahami sepenuhnya kehidupan yang sibuk di jaman modern sehingga orang tidak bisa begitu saja meninggalkan hal yang sedang dikerjakan untuk langsung pergi bersembahyang.

Dia berpendapat masjid ciptaannya cocok buat umat Muslim perempuan di Prancis, yang segera akan menghadapi undang-undang baru yang melarang penggunaan burqa. Harga ruang sembahyang yang dibuat dari bahan polystyrene ini beragam, dengan yang termahal mencapai US$ 450 atau sekitar Rp 4,5 juta. Di sebuah negara dengan jumlah umat Islam mencapai enam juta, Bounamcha mungkin berdoa juga agar ciptaannya bisa menghasilkan sedikit keuntungan. (Sember CYber Sabili)

Guru Perempuan Ajak Murid Berhubungan Intim

TEMPO Interaktif, Merseyside - Seorang guru perempuan di SMA Birkdale, Merseyside, Inggris diseret ke meja hijau akibat mengajak dua murid laki-lakinya berhubungan badan. Seperti dilansir di situs Daily Mail, Kamis (23/9), Hina Patel, 37, merupakan guru pengganti di sekolah khusus laki-laki yang memiliki 930 siswa itu.


Menurut situs sekolah itu, Nona Patel merupakan guru kesejahteraan dan membimbing murid di majalah sekolah. Kasus ini merebak awal tahun, dan guru berkulit gelap itu langsung diskors.

Kemarin, dia menghadapi tuntutan pengadilan dengan pasal penyalahgunaan seksual terhadap anak di bawah umur. Identitas dua anak yang berumur 16 tahun itu sengaja dirahasiakan. Mereka sudah berhenti dari sekolahnya, yang terkenal berprestasi di bidang olahraga itu.

Meski hubungan seksual itu dilakukan tanpa paksaan, namun Nona Patel dianggap bersalah karena mengajak anak di bawah usia 18 tahun berhubungan badan. Kepala Sekolah Gary Loveridge tidak berkomentar banyak. "Kalau kami berasumsi, bisa mengacaukan penyelidikan polisi," katanya.

Menurut ayah murid yang enggan menyebut identitasnya, sekolah sudah melakukan hal yang benar dalam kasus ini. "Namun masih ada kekhawatiran di antara murid," ujarnya.

DAILY MAIL
REZA M

BJ Habibie Beri Saran kepada Gubernur untuk Atasi Masalah Jakarta

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mantan Presiden Indonesia Baharuddin Jusuf Habibie memberikan beberapa masukkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk mengatasi berbagai macam masalah yang menjadi momok bagi Ibu Kota. “Saya bertemu dengan Gubernur untuk menanyakan lebih detail permasalahan yang ada di Jakarta," kata Habibie dikediamannya, Kamis (23/9).

Pertemuan itu berlangsung di kediaman Habibie, Patra Kuningan XIII Blok L XV Kav 5, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi DKI Jakarta Hasan Basri, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Mochamad Tauchid Tjakra Amidjaja, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo, Kepala Dinas Tata Ruang Wiryatmoko, Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Hari Sasongko, dan Sekretaris Perusahaan Mass Rapid Transit (MRT) Eddy Santosa.

Menurut Habibie, dia juga memberikan pertanyaan-pertanyan agar gubernur bisa mengembangkan kemampuan Fauzi. "Pertanyaan saya tadi cukup membuat rangsangan sehingga Gubernur bekerja sesuai dengan ilmu pengetahuan dan knowledge yang dimiliki,” kata Habibie.

Di tempat yang sama, Fauzi Bowo mengatakan, saran Habibie itu antara lain menyangkut masalah pemberlakuan Electronic Road Pricing (ERP). Sebelum sistem itu diterapkan Habibie menyarankan agar pemerintah menyiapkan bus yang memberi kenyamanan kepada masyarakat. Dengan adanya kenyamanan ini orang dengan suka rela beralih dari kendaraan pribadi ke anggutan umum.

Saran kedua, kata fauzi, berkaitan dengan masalah banjir di Jakarta. Habibie menyarankan agar penmerintah membuat tendon air yang bisa menjernihkan air secara langsung dari waduk. "Ke depan, kami akan mendesain reklamasi juga dibuatkan tendon-tandon. Sehingga fresh water dari penyaringan air laut bisa dijadikan cadangan air bersih,” ujar Fauzi.

Saran Habibie lainnya adalah membuat pengintegrasian antara desain tata ruang dengan desain transportasi. Dengan pengintegrasian ini, menurut perhitungan Habibie, dapat menghemat biaya dan juga menghemat 1/6 waktu perjalanan dari hunian ke kantor.

Renny Fitria Sari

Rabu, 22 September 2010

Hari Raya Yahudi, Tepi Barat Ditutup 7 Hari

Hidayatullah.com--Tentara Zionis-Israel mengumumkan hari Selasa (21/9) bahwa mereka akan menutup semua pintu perlintasan antara Tepi Barat dengan Israel mulai tengah malam, dalam rangka hari raya Yahudi Sukkot selama 7 hari.


Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pihak militer menyebutkan, perlintasan akan dibuka kembali pada tanggal 30 September "sesuai dengan tinjauan keamanan oleh pihak pertahanan."

Militer Israel mengatakan, orang-orang Palestina yang memerlukan bantuan medis akan diperbolehkan masuk Israel. Para dokter, tenaga medis, pengacara, pekerja LSM, dan lainnya harus berkoordinasi dengan Kantor Urusan Sipil jika akan melintas.

Awal pekan ini, polisi Otorita Palestina yang bertugas di perbatasan Allenby Bridge antara Tepi Barat dengan Yordania diberitahu bahwa perbatasan itu akan dibuka sebagian selama libur hari raya Yahudi.
Hari Jumat lalu, Israel menutup Tepi Barat selama Yom Kippur hingga Sabtu petang. Dan Israel pada saat itu juga membuat penghalang-penghalang jalan di Yerusalem Timur. [di/maan/hidayatullah.com]

Pemerintah Thailand Fasilitasi Pelatihan Halal

Hidayatullah.com--Sebelum terjun langsung dalam bisnis produk pangan, sangat penting untuk bisa menguasai semua prinsip dasar produk pangan tersebut, tak terkecuali dalam masalah kehalalan produk pangan. Sebab kesalahan sedikit saja dalam prinsip halal akan menyebabkan tidak adanya kepercayaan konsumen muslim akan produk yang dijual. Latar belakang itulah yang mendasari pemerintah Thailand untuk memberikan pelatihan dan training mengenai kehalalan kepada para pengusaha lokal disana.


Pelatihan yang berlangsung pada 14 September 2010 kemarin di kota Phuket dibuka langsung oleh Phuket Provincial Administrative Organization or PPAO yakni Mr. Paiboon Upattising. Adapun tujuan lain dari pelatihan halal ini adalah untuk ikut memajukan perkembangan pariwisata di Thailand.

Tidak kurang dari 200 peserta ikut dalam pelatihan halal kali ini. Adapun trainernya sendiri didatangkan langsung dari Thailand Halal Standard Association, kantor pariwisata Thailand, asosiasi pariwisata Phuket, Pornthip Sea Store dan beberapa hotel serta resort yang ada di Phuket.

Paiboon berharap pelatihan ini bisa ikut menunjang kemajuan pariwisata di kota Phuket. Khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi para turis muslim yang datang ke kota ini. Tidak hanya itu, pengetahuan pelatihan halal yang didapat juga bisa ikut meningkatkan kemajuan para produsen produk halal dalam meningkatkan bisnis mereka. [halal/hidayatullah.com]

Liga Arab: Lieberman Rasis dan Bodoh

Hidayatullah.com--Liga Arab, Selasa (21/9), menyatakan penolakannya terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Zionis Israel, Avigdor Lieberman, yang mengusulkan agar perbatasan antara Israel dan Palestina digambar ulang dan dibicarakan dalam perundingan damai Palestina-Israel. Demikian dilansir Islammemo.cc (21/9).


Dalam rapat mingguan kabinet Israel, Lieberman telah mengusulkan pertukaran wilayah dengan penduduk antara Israel dengan Palestina. Pendirian pertukaran wilayah inilah yang akan dipegang Israel dalam perundingan dengan Palestina, sebagai ganti dari pendirian sebelumnya yang mengusulkan kesetaraan tanah untuk perdamaian.

Penolakan Palestina dan Liga Arab untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi dalam menangani permasalahan penduduk Arab di Israel, merupakan isu sentral pada perundingan langsung Palestina-Israel.

Lieberman menyatakan bahwa Israel masih menghindari pembahasan mengenai masalah penduduk Arab di negeranya. Namun, tambahnya lagi, sekarang sudah waktunya untuk mempertimbangkan negosiasi.

Sebagai bentuk penolakan total atas usulan Lieberman tersebut, Liga Arab menyebut Lieberman dengan "rasis" dan "bodoh".

Perwakilan Sekretaris Jendral untuk Paletina dan wilayah Arab yang diduduki, Muhammad Sabih mengatakan bahwa sikap Israel yang seperti itu adalah bentuk rasisme dan sangat berbahaya, terlebih lagi ketika berlangusngnya perundingan damai di Timur Tengah.

Sabih meminta kepada Amerika Serikat dan Komite Quartet Internasional agar menanggapi masalah serius ini dan menghentikan pernyataan Lieberman yang rasis itu, serta mengambil posisi yang jelas untuk mencegah terulangnya hal-hal seperti ini lagi. [sdz/ismm/hidayatullah.com]

Minggu, 05 September 2010

Lebaran Idul Fitri

Oleh : Herman


Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdu l-Fiṭr) adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menyelenggarakan Shalat Ied bersama-sama di masjid-masjid, di tanah lapang, atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah.

Idul Fitri di Berbagai Wilayah


Asia Tenggara. Di Aceh atau di Indonesia Idul Fitri yang lebih dikenal lagi dengan Lebaran. Umat Islam di Aceh dan pada umumnya di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Ada juga yang sibuk dengan menyajikan berbagai macam kue, makanan yang Khas menurut daerahnya masing-masing.

Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda. Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua membelikan baju baru dan memberikan uang raya kepada mereka.

Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal" memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Tuhan. Diperkampungan, biasanya banyak masyarakat yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga akhir minggu perayaan.

Masyarakat disini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf lahir dan batin" sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga ada tradisi balik kampung, atau mudik di Indonesia. Disini juga ada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya. Umat Muslim adalah minoritas di Filipina, sehingga sebagian besar masyarakat tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.

Asia Selatan. Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. Didalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, shalat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadhan dengan penuh arti. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitra kepada fakir miski, sehingga mereka dapat juga turut merayakan hari kemenangan ini.

Setelah shalat, perkumpulan itu dibubarkan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.

Sebagian Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa bagi keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk meminta maaf dan mengucapkan salam.

Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang pergi ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak dilakukan bazar, sebagai puncak Idul Fitri. Sebagian Muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.

Dengan cara ini, para Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sebagai ungkapan terimakasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sebagai rasa kebersamaan.

Cina

Kaum Muslim adalah minoritas di Cina, sehingga perayaan hari raya Idul Fitri tidak terlalu meriah. Ada keunikan tersendiri dengan Muslim di Cina, yakni mereka merayakan hari raya kurban atau Idul Adha lebih meriah dibanding Idul Fitri.

Eropa

Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khutbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin disana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Amerika


Amerika Utara

Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak masyarakat tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Masyarakat menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan penghujung Ramadhan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadhan diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon.

Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangun sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena kebanyakan Muslim disana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan pergi ke majlis yang paling dekat untuk shalat. Shalat itu bisa diadakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal.

Shalat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim didorong untuk shalat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah shalat, ada kutbah dimana imam memberikan nasihat bagi jamaahnya dan biasanya didorong untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kesalahan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah shalat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga. (Dari Berbagai Sumber)

Sabtu, 04 September 2010

Ramadhan Telah Berakhir

Oleh : Herman


Ramadhan bulan yang penuh dengan Rahmat, Maqfirah dan ‘Itqun minan - naar telah kita jalanin dengan baik, ibadah demi ibadah telah kita lakukan ikhlas hati, untuk mendapatkan ampunan dari Sang Maha Pencipta. Dalam bulan yang suci yang telah kita tinggalkan dengan penuh rasa haru, karena belum tentu kita kedepan bisa jumpa lagi bersama bulan yang penuh dengan rahmat ini.


Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk menyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan sejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat dapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baik perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara.


Dalam bulan Ramadhan, kenapa dikatakan bulan yang penuh dengan rahmat dan maqfirah? Karena bulan Ramadhan lain dari bulan – bulan lain, dalam bulan Ramadhan dilipat gandakan pahala oleh Allah, dari yang sunat dinilai dengan pahala wajib apa lagi dengan yang wajib. Subhanallah.


Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat-sangat istimewa, karena selain malam yang pertama kali turunnya Al-Qur’an, juga ada malam yang emang betul-betul istimewa dari seribu malam yaitu malam Lailatul Qadar, bila kita bertemu dengan malam tersebut sama dengan melakukan ibadah 70 tahun lamanya, semoga kita senantiasa selalu berdo’a semoga Ramadhan yang akan datang kita juga bisa merasakan dengan baik juga.


Kita patut bersedih sebagai umat Islam, karena bulan yang kita cintai talah meninggalkan kita, sekarang kita harus berpikir apakah amalan – amalan yang telah kita lakukan didalam bulan Ramadhan yang lalu, penuh dengan amalan-amalan yang baik atau pun amalan yang tidak di Ridhai oleh Allah, kita harus mengintrofeksi diri kejalan yang baik.

Ada juga sebagian umat Islam biasa-biasa aja karena mereka tidak memikirkan apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk kebaikan dunia dan akhirat nanti. Mereka tidak menggunakan pikiran yang positif, yang sehat, mereka selalu ingin hidup senang dengan kemaksiatan yang telah mereka lakukan didunia ini. Sedangkan Allah sendiri telah berjanji dalam Al-Qur’an, “Tidak akan mengubah sesuatu kaum kalau kaum itu tidak mengubahnya sendiri”. Maka kita harus berpikir dengan jernis dan dengan jiwa yang sehat. Supaya kita selalu diberi berkah oleh Allah SWT.


Sekarang bulan yang penuh dengan Rahmat telah meninggalkan kita. Kita semua telah suci karena dalam Bulan Ramadhan kita juga telah membayar Zakat Fitrah untuk sucikan kembali diri kita seperti kertas putih. Semoga kita lebih baik dalam menjalanin hidup ini untuk kedepan, karena dengan adanya bulan Ramadhan kita bisa belajar karena bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan Pendidikan atau bulan untuk melatih diri dalam kebaikan, kita do’akan kepada Allah tahun depan kita semua dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Amin Ya Rabbal ‘Alamin…..

Jumat, 20 Agustus 2010

RAMADHAN, BULAN YANG PENUH RAHMAT

Oleh : Herman


Ketika kita menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar, maka segala larangan, pantangan yang membatalkan puasa dapat kita jauhi dan tinggalkan. Tanpa pengawas, tanpa absensi, tanpa pertanggungjawaban tertulis, tanpa honor, tanpa CCTV, tanpa segala macam bentuk evaluasi dan lainnya, kita dapat melaksanakannya. Begitulah dahsyatnya semangat pelaksanaan Ibadah puasa. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Puasa itu adalah benteng”

Namun disisi lain bagi sebagian orang, ibadah puasa hanyalah seremonial sekali setahun belaka, yang habis bulan Ramadhan habis pulalah kesan dan pesannya. Bahkan dalam bulan Ramadhan pun mereka tidak melaksanakannya. Ada yang bersembunyi dari Allah. Mereka kembali kesuasana sebelumnya. Apa nak dibuat, ya dibuatlah tanpa rasa sungkan dan merasa bersalah, walaupun perbuatan itu menyalah sekalipun. Bagi mereka Bulan Ramadhan atau tidak tetaplah sama saja dengan bulan-bulan yang lain. Bahkan malah ada yang memanfaatkan bulan ramadhan sebagai lahan usaha yang dilarang agama seperti berjualan nasi siang hari misalnya, dan lain sebagainya.

Kalau kita termasuk kelompok pertama diatas, maka kita dapat mengambil beberapa hikmah yang hakiki dalam melaksanakan puasa Ramadhan ini, setidak-tidaknya : disiplin, jujur dan rasa empaty kesesama manusia.

Selain itu Puasa memiliki beberapa manfaat, ditinjau dari segi kejiwaan, sosial dan kesehatan, di antaranya:

1. Beberapa manfaat, puasa secara kejiwaan adalah puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama.

Firman Allah Ta 'ala yang Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah: 183)

2. Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan kerusakan.

3. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

4. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, baik dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.

5. Di antara manfaatnya juga adalah mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya, jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut kosong dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak, kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk berdzikir dan berfikir.

6. Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya. Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya. Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali tak dapat menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat Allah atas dirinya berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya berbelas kasih kepada saudaranya yang memerlukan, dan mendorongnya untuk membantu mereka.

7. Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa (Lihat kitab Larhaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 163) sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam Ramadhan ini kita bertekad akan menyelami rahasia kehidupan, dari mana, di mana dan hendak kemana kita ? Sehingga kita akan menghayati bahwa dunia ini adalah tempat berusaha untuk mematuhi perintah Allah dan akhirat adalah untuk menerima balasan dariNya.

Pada bulan Ramadhan ini, kita akan berusaha untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah, karena sesungguhnya kecelakaanlah bagi orang-orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah pada bulan yang penuh dengan rahmat ini.

Selamat datang Wahai Ramadhan, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang menghapuskan dosa dan mengabulkan doa bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh beribadah di dalamnya. (Dari berbagai Sumber)

Jumat, 06 Agustus 2010

Menyelamatkan Hutan Kita yang Tersisa (2)

Jumat, 6 Agustus 2010 20:32 WIB

PENEBANGAN hutan merupakan salah satu masalah utama lingkungan yang kita hadapi dewasa ini. Hamparan hutan luas yang berisi beragam hewan liar dan tumbuhan serta kebudayaan manusa dengan cepat berubah menjadi lahan kritis yang luas. Masalah ini menjadi persoalan yang berkepanjangan antara para pembela pelestarian hutan dan mereka yang melakukan eksploitasi hutan.


Hutan selalu bermanfaat buat kelangsungan hidup manusia. Keberadaannya memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, dan ekowisata. Namun, kerusakannya akan mendatangkan berbagai macam malapetaka, seperti erosi, longsor, banjir, polusi udara, kekeringan, pemanasan global, wabah penyakit, dan kelaparan, yang semua itu dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan ancaman bagi kelangsungan hidup seluruh umat manusia di dunia.



Hutan adalah ciptaan Allah SWT yang harus disyukuri. Cara menyukurinya bukan hanya dengan mengucapkan "Alhamdulillah", tapi juga dengan cara memanfaatkannya dengan bijak serta tetap menjaga kelestariannya.



Sejak zaman dahulu kala, hutan sudah ada. Penelitian MacKinnon (1997) menyimpulkan bahwa pada zaman dahulu kala, hampir seluruh wilayah Indonesia tertutup hutan. Tempat-tempat yang tidak dapat mendukung pertumbuhan pohon hanyalah lereng-lereng gunung yang sangat curam dan jalur-jalur pesisir yang sempit. Pada tahun 1950, Indonesia diperkirakan memiliki 145 juta hektare hutan primer. Namun saat ini, menurut Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan, luas hutan di Indonesia terus berkurang, hingga kurang dari 50 persen total hutan yang ada.



Sebagai contoh adalah kondisi hutan di Pulau Jawa yang semakin memprihatinkan dan mengancam kehidupan masyarakat dan kelestarian satwa endemik Jawa. Berdasarkan data laju deforestasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan periode 2003-2006, diketahui bahwa laju deforestasi terbesar terjadi di Sumatra, yaitu sebesar 268 ribu hektare/tahun atau 22,8 persen dari total angka deforestasi rata-rata di Indonesia sebesar 1,17 juta hektare/tagun. Kemudian diikuti Pulau Kalimantan sebesar 239 ribu hektare/tahun (20,4 persen), Pulau Sulawesi sebesar 114,7 ribu hektare/tahun (9,8 persen), dan Pulau Jawa sebesar 2,5 ribu hektare/tahun (0,2 persen).



Jika dihitung secara konservatif dengan laju deforestasi yang tetap, maka saat ini untuk Pulau Jawa pengurangan jumlah hutan yang terjadi selama 2007-2010 adalah seluas 10 ribu hektare. Hal ini tentu menjadi ancaman serius bagi masyarakat dan satwa langka yang ada di Pulau Jawa. Lebih jauh lagi, berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan tersebut, diketahui bahwa penyumbang terbesar terjadinya deforestasi untuk wilayah Pulau Jawa adalah Jawa Timur, yaitu sebesar 438,1 hektare/tahun. INi terjadi pada hutan primer 25,1 hektare/tahun atau 5,7 persen, pada hutan sekunder 43,6 hektare/tahun atau 9,9 persen dan pada hutan lainnya 369,5 hektare/tahun atau 84,3 persen.



Meskipun laju deforestasi di Pulau Jawa paling kecil, namun hutan yang tersisa di Pulau Jawa sangatlah vital. Pulau Jawa sebagai pulau dengan penduduk terpadat adalah sebuah pulau yang nyaris kurang terperhatikan kondisi hutannya. Padahal, hutan yang ada di Pulau Jawa juga menyimpan begitu banyak satwa endemik yang langka yang akan terancam punah jika hutan di Jawa tidak dijaga kelestariannya. Sebut saja elang Jawa, owa jawa, lutung Jawa, kukang, surili, badak Jawa, dan masih banyak lagi yang lain.



Pembukaan Hutan Menyebabkan Kerusakan



Sampai saat ini Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan laju deforestasi tertinggi di dunia. Beberapa faktor penyebab tingginya laju deforestasi di Indonesia adalah karena illegal logging, konversi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan, serta pembukaan hutan untuk kebutuhan pertambangan.



Pembukaan hutan di Jawa misalnya, berimpilikasi secara langsung terhadap peningkatan perburuan satwa liar di hutan-hutan Jawa, khususnya Jawa Timur. Pemantauan menunjukan bahwa perburuan satwa liar masih terjadi secara rutin di kawasan-kawasan konservasi alam, seperti Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo dan Taman Nasional Merubetiri (Sumber: ProFauna). Pengawasan yang lemah dan ditunjang kemudahan akses untuk menuju kawasan konservasi tersebut mendorong perburuan satwa dan juga perusakan hutan tersebut terjadi hingga kini.



Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi laju deforestasi. Akan tetapi hal ini tidak sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah dalam sektor kehutanan. Salah satunya adalah janji Presiden untuk mengurangi buangan emisi sebesar 26 per tahun hingga tahun 2020 dalam pidato pada konverensi iklim di Copenhagen. Akan tetapi apa yang diucapkan oleh presiden ini sangat kontradiktif dengan kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang masih mencadangkan 17,91 juta hektare hutan untuk dikonversi menjadi areal pembangunan diluar sektor kehutanan. Paradoks yang bertentangan dengan pidato tersebut juga terlihat dari rencana pemerintah untuk memperluas perkebunan sawit 26,7 juta hektare di 17 provinsi yang juga akan mengkonversi hutan alam.



Secara nyata implikasi dari deforestasi yang terjadi ini telah berdampak pada berkurangnya daya dukung lingkungan yang berakibat pada terjadinya berbagai macam bencana yang terjadi hampir diseluruh bagian di negeri ini. Kelompok masyarakat yang merasakan secara langsung dari terjadinya deforestasi ini adalah kelompok masyarakat petani. Petani yang secara umum mengandalkan sistematika bertani yang berlandaskan pada musim, saat ini menjadi kehilangan arah dalam menentukan musim tanam. Pengaruh deforestasi yang berdampak pada perubahan iklim telah sangat nyata dirasakan oleh para petani.



Laju deforestasi juga telah menimbulkan kelangkaan dan kelimpahan hampir secara bersamaan. Pada musim penghujan misalnya, kelimpahan air sangat dirasakan, bahkan menjadi sangat berlebih dan menjadi bencana. Karena daya dukung alam untuk menahan laju air hujan sudah semakin berkurang. Sedangkan ketika musim kering tiba, yang terjadi justru sebaliknya. Karena semakin berkurangnya daya dukung alam untuk menyimpan air, maka yang terjadi adalah kemarau panjang yang telah menyebabkan masyarakat petani harus melakukan ekspansi pekerjaan hanya untuk mempertahankan hidupnya. Fakta ini sangat jelas terjadi karena daya dukung alam (hutan) sebagai penyaring, penahan, penampung hujan, telah berubah fungsi.



Mengurus Hutan perlu Langkah Praktis dan Politis



Pertambahan populasi manusia yang terus meningkat setiap tahun memberikan ancaman yang luar biasa terhadap eksistensi hutan. Alhasil, hutan pun berubah menjadi lahan pertanian, penggembalaan ternak, perkebunan, pertambangan, akses jalan, perumahan, pertokoan, pabrik-pabrik/industri, atau bahkah hanya menjadi lahan kritis yang saat ini luasnya mencapai 30 juta hektare.



Sekitar 95 persen gangguan hutan disebabkan oleh manusia. Manusia secara sengaja melakukan pembakaran hutan, penebangan pohon yang berlebihan, atau mengkorversi lahan hutan menjadi non hutan. Sedangkan 5 persen lainnya berasal dari alam, seperti gunung meletus, angin kencang, atau hama penyakit. Karena itu, sesungguhnya manusialah yang paling bertanggung jawab atas kerusakan hutan.



Lantas, apakah pertumbuhan populasi dunia yang terus meningkat akan menjadi kabar buruk? Jangan khawatir, karena kita bukan pengikut teori Malthus karena Tuhan sudah menciptakan semuanya secara proporsional. Sebagaimana firman Allah swt, "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (Al Qamar, 54 : 49).



Hutan akan tetap lestari walaupun tidak disentuh oleh manusia sama sekali. Bahkan, ketika terjadi bencana alam sekalipun, hutan dapat me-recovery dirinya dengan proses suksesi. Jadi, sebenarnya hutan tidak perlu diurus karena dia bisa mengurus dirinya sendiri.



Lalu, jika hutan bisa mengurus dirinya sendiri, lantas siapa sebenarnya yang perlu diurus? Jelas sekali bahwa kerusakan hutan disebabkan oleh manusia. Jadi, manusianyalah yang harus diurus dulu, bagaimana pemangku kebijakan, masyarakat dan seluruh pihak terkait dapat bekerja dengan baik dalam mengelola hutan.



Melihat kondisi hutan di Pulau Jawa yang memprihatinkan itu perlu diambil langkah-langkah praktis dan politis oleh pemerintah. Langkah praktis adalah dengan penghijauan berbasis masyarakat dan penempatkan pos-pos pengamanan di semua titik keluar-masuknya orang di kawasan konservasi alam. Sedangkan langkah politis perlu diambil dengan mengeluarkan sebuah kebijakan yang benar-benar "pro hutan" dengan melarang semua bentuk alih fungsi hutan alami. Pelarangan ini bukan hanya di atas kertas saja, namun dengan penegakan hukum bagi pelanggarnya.



Berdasarkan data yang ada di atas dapat dicermati bahwa permasalahan kehutanan bukan hanya monopoli pemerintah, namun harus melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat. Salah satu cara adalah dengan melakukan penghijauan yang berbasis masyarakat. Masyarakat harus terlibat langsung dan mendapatkan keuntungan dari program penghijauan tersebut. Salah satunya adalah dengan pemilihan bibit pohon yang hanya bisa dipanen buahnya saja namun kayunya tetap lestari.



Perlu sekali ketegasan pemerintah mengambil tindakan praktis dan politis untuk mengamankan hutan dan satwa liar yang tersisa sedikit di Pulau Jawa. Perlu sekali ada pos-pos pengaman di jalur-jalur keluar-masuknya kawasan konservasi alam. Selama ini menunjukan bahwa tidak ada banyak pos pengamanan di jalur-jalur keluar-masuknya orang di kawasan konservasi alam. Orang dengan begitu mudah untuk keluar-masuk kawasan konservasi alam, termasuk untuk berburu satwa liar yang dilindungi.



Surjono Hadi Sutjahjo

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB